Sejak tahun 1960 penduduk lelaki Mentawai tidak lagi mendekorasikan tubuh mereka dengan berbagai tattoo yang merupakan akar kebudayaan mereka.
Generasi muda mereka sekarang ini telah beralih memakan nasi dan tidak lagi makanan utama mereka dahulu yaitu sagu. Tarian-tarian mereka tinggal merupakan tarian tradisional untuk peragaan saja dan telah kehilangan makna keagamaannya.
Dalam mengikuti arus kehidupan modern saat ini mereka juga tidak lagi menggunakan obat-obat tradisional mereka yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan dan lebih memilih obat-obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi sekarang.
Guna mengingatkan generasi muda mereka akan budaya tradisional Mentawai yang asli Komunitas Mentawai Tradisional dan Yayasan Citra Mandiri � sebuah organisasi pemerintah yang bekerja di Pulau Mentawai telah melaksanakan festival budaya di ibukota Tuapejat. Festival ini adalah bagian dari Kongres Mentawai yang diadakan pada tanggal 7 � 10 April yang lalu yang mana telah ditutup dengan mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah dalam mengelola sumber daya yang ada di pulau yang terletak sebelah barat dari pantai Sumatera ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar