Halaman

Selasa, 12 Oktober 2010

Nagari Kubang

mesjid raya kubang

Kubang merupakan salah satu nagari yang ada di Kecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Indonesia. Nagari ini terletak di bagian barat Kabupaten Lima Puluh Kota, atau sekitar 15 kilometer dari Kota Payakumbuh ke arah Koto Tinggi. Sebelah utara berbatasan dengan Nagari Limbanang, sebelah selatan dengan Nagari Guguak VIII Koto, sebelah Timur dengan Nagari Tujuah Koto Talago, dan sebelah Barat dengan Nagari Suayan. Kubang terkenal sebagai daerah penghasil tenun songket tradisional, selain dari nagari Pandai Sikek dan nagari Silungkang.

Selain itu nagari kubang terkenal oleh perantaunya yang berprofesi sebagai pedagang martabak kubang, martabak bandung/bangka, mata pencarian utama masyarakat Sungai Pua adalah pertanian padi, budidaya ikan gurame dan tenun songket tradisional nagari kubang.

Martabak Kubang

Martabak Kubang Hayuda

Sejarah perkenalan martabak seiring sejalan dengan martabak Kubang. Dikatakan Kubang, karena martabak tersebut berasal dari sebuah daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Padang, Sumatera Barat. Awalnya, martabak dibuat dan diperkenalkan oleh H. Yusri Darwis di Sumatera Barat. Kala itu, martabak memang telah dikenal sebagai makanan asli Mesir. Bercerita mengenai awal kesukesan Martabak Kubang, sebenarnya tak terlalu mulus.

H. Yusri Darwis

Sejarah perkenalan martabak seiring sejalan dengan martabak Kubang. Dikatakan Kubang, karena martabak tersebut berasal dari sebuah daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Padang, Sumatera Barat. Awalnya, martabak dibuat dan diperkenalkan oleh H. Yusri Darwis di Sumatera Barat. Kala itu, martabak memang telah dikenal sebagai makanan asli Mesir. Bercerita mengenai awal kesukesan Martabak Kubang, sebenarnya tak terlalu mulus.

Martabak kubang pertama kali dijual menggunakan gerobak di Padang, Sumatera Barat sekitar tahun 1974 oleh H. Yusri Darwis. Beliau saat ini sudah pensiun dari aktifitasnya dan menetap di kampung halaman untuk pengabdian pada masyarakat nagari kubang. Seluruh bisnis martabak kubang Hayuda saat ini dikelola oleh anak & keluarga beliau.

Songket Kanagarian Kubang

Songket Kubang adalah salah satu kerajinan tangan tenunan yang masih bertahan di antara 3 tenunan yang masih ada di Sumatera Barat. Selain di kanagarian Kubang, masih ada di Kanagarian Silungkang – kota Sawahlunto & Kanagarian Pandai Sikek Tanah Datar.

Kendala yang saat ini dirasakan pengerajin adalah sulitnya mencari bahan benang dan meneruskan regenerasi budaya bertenun yang saat ini hanya dikuasai oleh orang-orang berusia lanjut dengan umur 50-75 tahun.

Pengrajin Tenun Songket Tradisional Kubang

Anak-anak muda kurang begitu tertarik dengan bertenun songket yang dirasakan sulit dan tidk begitu menghasilkan karena pengerjaannya yang lama dan harga jual yang tidak begitu tinggi (hanya 200 ribu per bahan bajunya) sementara membuatnya memelukan waktu yang cukup lama (sekitar 1-2 minggu)

Budaya yang semakin tergerus dengan zaman, kampung-kampung yang sepi ditinggalkan perantau, semoga program kembali ke sistem pemerintahan nagari akan mencoba mempertahankan tradisi.

1 komentar: